Rabu, 15 Agustus 2018

Mahasiswa WOE ARE Jakarta Galang Dana Untuk Korban Kebakaran di Kampung Adat Guru Sina



Mejabundar86.com-Jakarta -Pemuda Mahasiswa Woe Are Jakarta melakukan kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana alam (kebakaran) di Kampung Adat Guru Sina, Desa Watumanu, Kabupaten Ngada, Flores Nusa Tenggara Timur, pada Rabu, 15/08/2018 Malam WIB.

Puluhan Mahasiswa Woe Are yang terdiri dari gabungan Mahasiswa Desa Sangadeto, Sarasedu dan Rowa ini melakukan penggalangan dana di sepanjang Jl. Mangga Besar Raya  sampai Jl. Hayam Wuruk menuju Kota Tua Jakarta Barat, seperti yang di lansir Komodopos.com

Kordinator penggalangan dana Melsa Mogi, mengatakan bahwa aksi penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian sosial, terhadap korban kebakaran, dari Mahasiswa Woe Are Ngada terhadap saudara saudara di Gurusina.” Kami merasa terenyuh dengan peristiwa kebakaran yang menimpa saudara kami di Guru Sina pada Senin 13/08/2018 lalu” UngkapNya.

Aksi penggalangan dana ini, lanjut Mogi, akan terus dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan dan berkoordinasi dengan rekan-rekan Mahasiswa asal Ngada yang mungkin ingin bergabung.  “Kami berharap teman teman mahasiswa asal Ngada bisa bergabung dalam aksi ini untuk meringankan beban saudara saudara di Guru Sina” Ujar Melsa.

Sementara itu Ketua Mahasiswa WOE ARE Erwin Bhari menambahkan bahwa aksi ini diharapkan dapat menggugah naluri kemanusiaan dari orang-orang Ngada Jakarta maupun NTT diaspora pada umumnya .”Musibah kebakaran di Gurusina merupakan duka kita bersama”.kampung adat yang ludes dilahap si jago merah merupakan warisan sang kebudayaan yang harus dilestarikan. Oleh karena itu harus mendapat perhatian dari semua pihak untuk membangun kembali seperti semula.
Seperti yang diketahui, kebakaran yang melanda Kampung Adat Guru Sina, pada Senin (13/08/2018) sekitar pukul 17.40 Wita, menghanguskan 27 rumah adat dari 33 rumah.

Pemuda Mahasiswa WOE ARE Jakarta, aksi penggalangan dana untuk korban kebakaran rumah adat kampung Gurusina, Kec. Jerebu'u, Kab. Ngada, Flores, NTT
 
Dilansir dari Kompas.com sejumlah situs budaya dan adat di kampung adat megalitikum Gurusina,ikut terbakar. Kapolres Ngada AKBP Firman Affandy kepada Kompas.com Selasa (14/8/2018) mengatakan secara keseluruhan rumah adat yang berada di Kampung Gurusina berjumlah 33 unit ditambah dengan satu unit rumah yang dijadikan sebagai Pos Pariwisata.

Di sana juga terdapat beberapa situs adat yang di dalamnya berisi tiga buah Ngadu (tiang adat yang melambangkan wujud seorang laki-laki) dan tiga unit rumah Bhaga (rumah adat minimalis selaku simbol perempuan yang berfungsi sebagai tempat untuk memberikan sesajian kepada nenek moyang pada saat upacara adat).

Kapolres menjelaskan berdasarkan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan warga,terdapat 27 unit rumah adat yang hangus terbakar, serta tiga buah Ngadu dan tiga buah Bhaga dilalap api. Sedangkan sisanya enam unit rumah adat dan 1 pos pariwisata lolos dari kebakaran. Kini petugas sudah memasang garis polisi guna mencegah pencurian situs adat yang bernilai ratusan juta rupiah. (yoman/billy


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search